Monday 28 November 2016

4 sungai SAMA di Surga

Sore itu pengajian bersama ketua MUI Aceh digelar tiap sabtu di penghujung bulan.

Tahukah kita? Ulama kharismatik di zaman sekarang ini tinggal hitungan jari saja. Sosok di hadapan majelis ini salah satu dari isi jari-jari itu.

Terlintas perjalanan barat selatan beberapa waktu lalu. Pantai penyimpan arus turbulen terbanyak ini membentang sepanjang perjalanan.
Di pastikan untuk pelaut yang dangkal ilmu, tidak akan berlayar tanpa teman sejawat.
Siapapun yang tertelan ombaknya, kecil kemungkinan untuk bisa bernafas saat ditemukan, laut itu tenang, sangat tenang bahkan, tetapi kegadisannya sangat origin. Di bibir pantainya banyak terdapat pertemuan ombak yang tak terhitung jumlahnya.

Sekilas terngiang suara merdu seorang sahabat. Menanyakan pernah tau atau tidak tentang lautan di Surga kelak?

Pikiran ini mencoba terbang pada lembaran makna dalam Alquran, hasilnya tidak pernah kutemui ada kata lautan untuk hal yang berkaitan dengan Surga.

Melihat wajah sang ulama, tergelitik lidah untuk bertanya kepada beliau, sesungguhnya jika satu hal diserahkan kepada ahlinya, maka kebaikanlah yang akan ada.

"Abu, saat hari kiamat tiba, maka bumi akan di hancurkan, gunung-gunung bertaburan bagai helai bulu dan langitpun di gulung, serta Allah akan menyiapkan dua tempat, yaitu surga dan neraka. Tapi di dalam Alquran tidak pernah disebutkan lautan yang luas lagi di surga, melainkan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Jadi, kemanakah lautan?"

Suara indah itu menjawab.
"Karena 'in dari air laut asin, maka lautan tidak ada di Surga. Yang disebutkan hanyalah sungai yang terbagi atas empat macam, yaitu sungai Susu, sungai Madu, sungai Arak dan sungai Air putih."

Lihatlah, jika engkau menyertakan suatu urusan kepada ahlinya, maka dirimu akan mendapat kepuasan dalam hasil itu.###

Share:

Sebait rasa (P9)

Ketika ini, ada kelapangan dada yang terasa di palung hati. Walau sepintas debu ketakutan hampir membuat getar pada dinding sanubari.

Berada jauh dari negeri sendiri dan berada diantara saudara seiman dari belahan penjuru dunia, terlebih lagi sendiri dalam penantian teman seirama bahasa untuk pulang ke amjad hotel, menemui mamak yang mungkin cemas dalam kesendiriannya.

Tetapi rasa aman dan tentram dihati karena Allah masih terasa dekat, terlebih lagi disini, di mesjid makam Rasulullah, madinah, mesjid nabawi, walau terasa aneh sedikit dengan situasi asing, tapi inilah dunia, penuh dengan hamba Allah dengan ribuan rupa dan bahasa.

Banyak dari mereka yang memiliki rupa yang cantik, enak di pandang, tetapi tidak sedikit dari mereka yang memiliki hati yang cantik dan... Allah menyukai kecantikan hati ini.

Ya Allah, engkau izinkan diri yang penuh dosa ini untuk menziarahi salah satu rumahmu yang di dalamnya terletak pembaringan kekasihmu.

Ya Allah... syukur tak terperi dalam lubuk hati bahwa aku engkau pilih menjadi tamumu di musim haji 1437 H/ 2016 M ini.

Semoga aku menjadi tamumu yang berakhlak baik dan semoga aku mendapatkan kado haji yang mabrur.
Amiin.. ya Rahman.
Amiin.. ya Rahim.

Share:

Wanita dengan mahar kawin termahal

"Saya terima nikahnya fulan binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat shalat tunai."

Setidaknya pernikahan model seperti ini yang selalu di tiru oleh para artis muslim nusantara. Kendati belum paham beratnya beban yang harus di pikul setelah pengucapan akad nikah itu, dimana hal demikian bermakna bahwa sang suami harus mampu menjadi imam sekaligus pendamping istri untuk terus belajar memperbaiki dan membenarkan seluruh rangkaian shalat istri tercinta, namun demikianlah trend gaya itu tetap menjadi sebuah pilihan.

Lain halnya dengan artis yang lain. Pilihan mas kawin dalam bentuk dollar lebih menimbulkan kesan yang tinggi, sampai harus menyamakan jumlah dollar dengan tanggal, bulan dan tahun hari pernikahan.

Seorang karyawan bank ibukota menetapkan mahar kawin dirinya adalah sebesar seratus mayam emas ditambah seratus juta rupiah uang tunai sebagai uang kasih sayang. Mungkin hal ini disesuaikan dengan status dirinya di masyarakat yang mampu menjalankan hal tersebut.

Berbeda halnya dengan wanita yang mengambil sebagaimana lumrahnya yang terjadi di masyarakat atau bahkan disesuaikan dengan kemampuan sang calon suami, emas kawin mereka pun hanya beberapa mayam emas.

Ada juga mahar emas kawin wanita yang gratisan, ini terjadi jika massa masyarakat yang menjadi tuan kadhi bagi kedua mempelai.

Akan tetapi, di dunia ini sudah tercatat dan di sahkan oleh dunia alam ghaib dan nyata, bahwa seorang wanita janda bernama Rumaisha lebih tinggi derajatnya dalam hal emas kawin.

Siapakah wanita terpilih itu?
Dia adalah seorang wanita yang menjaga diri untuk menobatkan pribadinya sebagai pribadi terpilih. Itulah pilihan jalan hidupnya.

Selain terkenal shalihah, cerdas, baik hati, bijaksana dan juga berparas cantik, ibu dari Anas bin Malik ini mampu menjaga kehormatan dan meninggikan jati diri sebagai janda yang di tinggal cerai suaminya Malik bin Nadhir hanya karena Rumaisha tercatat sebagai wanita yang pertama-tama masuk islam saat Rasulullah mulai mengenalkan islam di bumi haram.

Berita tentang kecerdasan Anas bin Malik serta Rumaisha begitu cepat tersebar di padang gurun sehingga, seorang bangsawan kaya raya bernama Abu Talhah turut tertarik padanya.

"Wahai Rumaisha, maukah engkau menikah denganku?" tanya Abu Talhah.

"Abu Talhah, siapakah wanita yang akan menolak laki-laki sepertimu. Tapi aku tidak dapat menerimamu karena engkau tidak beriman." jawab Rumaisha.

"Apakah engkau menginginkan emas dan perak hingga menolakku?" tanya Abu Talhah.

"Demi Allah! Aku tidak membutuhkan emas dan perak. Jika engkau adalah seorang muslim, tentu aku akan menerimamu. Hanya itulah mahar yang ku inginkan darimu. Aku tidak meminta yang lain!" tegas Rumaisha.

Abu Talhah diam. Dia merasa bimbang. Selama ini, ia menyakini Tuhannya adalah berhala-berhala. Tak mudah baginya menerima ajaran Rasulullah SAW kepada agama yang baru kala itu.

Rasa cinta kepada Rumaisha akhirnya menjadi pembuka tabir cahaya dalam dada Abu Talhah. Iapun mengucapkan syahadat. Dan seperti janji, Rumaisha menerima Abu Talhah sebagai suaminya.

Kaum muslimin yang mengetahui pernikahan itu berkata, "Tidak ada wanita yang memiliki mahar lebih mahal dari Rumaisha, karena ia menjadikan islam sebagai maharnya."

Saat di mana islam baru sebatas lisan Rasulullah untuk di sampaikan.
Saat dimana celaan, bahkan keselamatan diri dipertaruhkan untuk menerima islam dari kaum yang membenci, seorang wanita mampu menempelkan lebel 'mahal' pada dirinya.

Sebatas manakah hebatnya wanita?
Sangat hebat jawabnya.
"Do'a perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda,"Ibu lebih penyayang daripada bapak, dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

Alhamdulillah!

Ya Allah, aku perempuan, curahkanlah sifat penyayang dalam diri ini.

Lalu, susahkah seorang wanita atau perempuan itu masuk surga?
Jawabnya tidak.
"Perempuan apabila shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki." (HR. Bukhari)

Share:

Saturday 26 November 2016

Malaikat Api



Yuhui....
"Hei bangun-bangun, sudah tiba waktunya, perintah sudah harus dilaksanakan sekarang." Merah berselancar ria, menerobos kumpulan biru, coklat, hitam, hijau dan kelabu yang masih tertidur pulas tak sadarkan diri.

"Aku seperti para Ashabul Kahfi saja Tam, ini pasti bukanlah tidurku yang panjang." Celoteh biru kepada hitam. Tangannya kembali mangusap kedua mata. Dia pun menguap beberapa kali.

"Aku juga demikian, badanku sakit semua." Ujar hitam.
Merah masih berteriak sambil terus melajukan selancarnya. Tubuhnya meliuk segesit ular Sanca. Tiupan angin menambah keanggunan gerakannya.

Wajar saja jika kehadirannya mampu membuat rumah kami yang tadinya laksana pemakaman tak terurus menjadi sebuah pasar dengan pesta pora di setiap sudutnya.
Perkampungan dilapisan bawah itu kini telah dipenuhi kumpulan warna. Para pemimpin dari kabilah masing-masing warna telah berada pada posisinya masing-masing.
Kilauan sinar berpendar memenuhi pelataran yang semula hening.
Kumpulan burung malam telah beranjak pergi. Mereka meninggalkan sarang untuk bergerak pada tempat yang telah disepakati.

Serumpunan semut juga sudah memperbaiki sarang mereka ditanah terdalam, mereka aman disana dengan persediaan makanan dalam jumlah yang cukup.
Sambut sahut binatang malam tak terdengar lagi, menandakan hutan yang tadinya ramai jadi tak berpenghuni.
Biru mulai memanaskan tubuhnya. Hitam yang sedari tadi disampingnya merasa terusik.

"Diamlah sebentar Ru, aku merasa tidak nyaman bila kau terus seperti itu." Biru hanya cengengesan melirik hitam.

"Aku sudah tidak sabar nih! Pasti ada tugas penting untuk kita, jika tidak mana mungkin Merah sesenang itu." Kata biru. Kedua bola matanya menatap Merah yang berdiri di barisan terdepan.

Hitam mengikuti arah bola mata Biru. Di atas podium, Hitam melihat keanggunan kilauan merah, ada kecut di dirinya. "Ah, warna itu adalah warna yang menampakkan kematian secara nyata, jalang keanggunan gerakannya menambah kharismatik empunya warna." Bisiknya dalam hati. Hitam merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, akan tetapi seketika Hitam tersadar, bahwa dirinya juga lambang kegelapan hakiki. 

Lihatlah kegelapan yang menyelimuti dasar lautan dari palung-palung terdalam, bukankah dirinya empunya tempat itu, sang warna Hitam? Seketika perasaan syukur menjalar disekujur tubuhnya, membasuh biak rasa yang tadinya menggelegar. Kini rasa itu padam.
Merah tampak gagah. Mahkota telah disematkan pada kepalanya.

"Teman-teman, maaf kuhaturkan kepada semuanya yang telah ku ganggu dalam tidurnya. Malam ini adalah spesial bagi kita, sekian lama kita mendiami bebatuan, rerumputan, para tumbuhan dan lapisan tanah dan ranting, saat ini telah sampai perintah dari pencipta kita untuk menyerang musuhNya. Dari hasil pendengaranku, para malaikat telah berbisik-bisik bahwa cukup lama musuh itu telah diberi tangguh, akan tetapi tiada perubahan yang mereka tampakkan, melainkan kegilaan yang menjadi-jadi. Untuk itu, aku telah bersumpah akan menjalankan perintah itu dan tidak akan mengingkarinya. Bagi kalian semua berlaku sumpah yang sama, apakah kalian mendengarku?"

"Iya, kami dengar." Sahut seluruh penghuni hutan yang telah tersulut jihad.

"Apakah kalian patuh terhadap perintahNya?" Merah kembali berteriak.

"Ya, kami taat dan kami patuh!" Pekik mereka.

"Jika begitu, serbulah mereka wahai ciptaan Allah, buat mereka ketakutan, Allah berjanji akan membantu kita untuk mencampakkan ketakutan di hati mereka dan rasa putus asa yang mendalam. Kejar mereka seperti rudal-rudal mereka mengejar para mujahid di tanah para nabi ini, jangan biarkan mereka terlelap sejenakpun untuk menikmati indahnya tidur di malam ataupun siang hari. Serang mereka, sesungguhnya Allah telah menjamin kemenangan kepada kita." Merah terus berteriak membakar semangat para warna.

Pasukan dari kabilah Merah memimpin di depan, mereka tertawa terbahak-bahak, liukan tubuh mereka terasa semakin indah dengan usikan,dari sang angin. Suara gemeretak menjalar ke selatan dan utara. Hitam tersenyum riang manakala angin membawa liukan tubuh Merah meninggalkan apa yang baru saja dilewatinya. Hitam pun bergumam, 'sekarang giliranku.'

Tidak butuh waktu lama untuk merubah tampilan apa yang dilalui pasukan itu menjadi lautan warna yang menyisakan sesak. Kegosongan, asap yang meninggi, bau amis dari binatang piaraan mereka yang tak bisa lari melebihi kencangnya angin. Semuanya berubah gersang.
Merah menoleh ke belakang, di lihatnya hasil kerja para anak buahnya, diapun tersenyum.

"Mari semua! perjalanan kita masih panjang." 

Para kabilah warna hampir menduduki semua pos penting wilayah musuh. Kencangnya tiupan angin yang digunakan para warna berselancar mempermudah mereka untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ratusan kilometer dari huru hara itu, gema adzan terus berkumandang dari bibir-bibir para mujahid di rumah mereka masing-masing.

Hei, apakah sudah masuk waktu shalat? Tidak, shalat Isya telah mereka tunaikan secara berjamaah di jalan raya. 

Jadi, untuk apa suara adzan itu?
Mereka sedang memanggil tuhan mereka, dengarlah suara mereka bertalu-talu di malam yang merangkak larut ini. Mereka memanggil dan memanggil seraya berseru di hati, "Ya Allah, kami di larang untuk mengumandangkan panggilanMu di mesjid-mesjid yang kami cintai, tapi dengarkanlah ya Allah, kami akan mengumandangkan adzan di rumah-rumah yang kami tempati dan kami jadikan tempat shalat untuk menyembahMu Ya Allah."

Merah masih menari indah. Gema adzan masih terdengar sayup-sayup ditelinganya.
Fajar telah menyingsing, akan tetapi perintah itu belum di tarik.
Matanya memandang lurus kedepan. Gedung putih bertingkat yang menghalang jalannya menjadi sasaran selanjutnya.

Sayapnya di kembangkan kembali. Diapun tersenyum laksana Malaikat Api. #####
Share:

Wednesday 23 November 2016

Sebulir kisah pejuang Aceh di hutan rimba raya

Pulang kampung adalah hal yang paling disenangi siapa saja. Selain dapat bersilaturahmi, memanjakan mata dengan permadani hijau yang membentang timur barat selatan dan utara, serta merilekskan sejenak segala urat saraf yang menegang di otak ini.

Sosok tua itu adalah lelaki yang tak pernah luput dari daftar kunjungan. Selain seorang wali kelas tinggi dalam silsilah keluarga, uniknya jalan hidup yang ditempuh menjadi pribadi beliau beda dari kebanyakan orang tua.

"Seandainya Aceh ribut lagi, saya masih mau naik gunung untuk berjuang bersama yang lain guna meraih syahid." Paparnya suatu waktu.

Hatiku trenyuh. Orang tua itu, jalannya kini harus ditopang oleh tongkat empat kaki, dan kakinya yang membengkak akibat penyakit DM yang dideritanya sehingga untuk memakai sendal seperti biasa saja dia tidak mampu lagi, tapi dari ucapannya mampu mengalahkan semangat para muda-mudi sekarang yang di lalaikan dengan wahana medsos dan ugal-ugalan tak berilmu di jalan raya maupun sudut desa.

"Kami dulu tidak banyak dalam satu kelompok, tetapi insyaallah saat berjuang melawan kezaliman, dengan pertolongan Allah, kami selalu menang." Tuturnya santun.

Yah, penggalan cerita biasanya harus bisa ku ingat dan ku simpan di memori, sebab tidak,setiap perjumpaan menceritakan hal yang bersambung. Bagaimana tidak beliau mengatakan melawan kezaliman. Awal mula beliau dan rekan-rekannya memilih jalan ini karena tidak sanggup melihat setiap hari ada saja masyarakat yang tidak tau apa-apa di ambil malam hari dan esoknya sampai kapanpun tidak kembali, ada sich yang kembali, tetapi sudah menjadi mayat di parit pinggir desa.
Sebulan, setahun, jiwanya berontak, beliaupun berikrar bahwa ini adalah perang melawan kezaliman, keluarga tercinta pun di tinggalkan.

"Di hutan belantara sana, kami selalu mendengar suara azan, kami tidak tau dari mana asalnya. Jangankan sinar matahari, hutan Aceh yang masih perawan kala itu tak pernah di kunjungi siapapun selain kami. Jadi setiap masuk waktu shalat kamipun mendirikan shalat berjamaah." Kenangnya dengan mata berbinar.

"Banyaknya para tentara yang dikirim ke Aceh kala itu berbatalyon, kadang sekarang jadi bahan cerita kami eks kombatan yang masih hidup, dari mana saja tentara Indonesia sebanyak itu, setiap minggu ada aja yang masuk, kan tes tentara di buka setahun sekali, apalagi dulu, informasi tidak semudah sekarang. Terakhir kami ketahui para tentara yang di utus kebanyakan preman bayaran atau pengangguran yang diiming-iming uang."

"Karena banyaknya jumlah mereka, terkadang baku tembak terjadi di dalam hutan, dan hal itu sengaja kami desain, agar perang tidak membara di dalam perkampungan.
Biasanya setelah baku tembak terjadi, beberapa hari setelah itu, baru kami diutus untuk mencari jenazah teman yang terkena peluru atau meninggal. Berhari-hari mencari bukan hal yang mudah dalam belantara dengan penghuni binatang-binatang buas. Kemungkinan-kemungkinan hilangnya jenazah sudah pasti ada, tapi kami tetap berusaha mencari.
Kondisi mayat yang ditinggalkan berhari-hari pasti tidak karuan. Akan tetapi, kami akui berbeda halnya dengan jenazah pejuang Aceh kala itu. Tidak sedikit kami melihat langsung para binatang buas sedang mengerumuni mayat-mayat dengan mata membelalak. Setelah binatang buas itu pergi baru kami mendekati mayat tersebut yang ternyata bukan dari golongan kami melainkan para tentara.
Tak jauh dari tempat itu juga kami mendapati mayat teman seperjuangan yang masih utuh dengan simbahan darah yang masih segar. Begitulah, manakala mayat pejuang Aceh masih utuh dan bersimbah darah yang segar, mayat para tentara justru di cabik-cabik oleh binatang penghuni belantara." Katanya lagi.

Sosok tua itu kini banyak terlihat istirahat di dipannya. Walau demikian, saat azan berkumandang dia selalu berada di barisan shaf terdepan.

Aceh menyongsong pemilu, banyak jiwa yang terpatri dengan megahnya gemerincing rupiah. Di sudut desa ini, masih bersemi kuncup yang tak tergiur lemaknya madu dunia.####

Share:

Thursday 17 November 2016

13 kepribadian Aisyah r.a. yang harus dimiliki seorang wanita



Sang Ummul Mukminin ini  adalah seorang putri dari Abdullah yang di juluki Abu Bakar dan terkenal dengan gelar ash Shiddiq.

Ummul Mukminin Aisyah termasuk salah seorang yang telah menampakkan tanda-tanda kecerdasannya yang tinggi sejak kecil.
Wanita kekasih Rasulullah ini sungguh memiliki kelebihan yang tak tertandingi oleh wanita manapun di dunia. Sifat-sifatnya, kepribadian dan kedudukan ilmu yang dimiliki melesatkan beliau menjadi pemimpin semua wanita pada semua generasi.

Terlebih lagi, Ummul Mukminin mendapat kehormatan untuk menjadi teman dan sahabat Rasulullah sejak kecil hingga menjelang dewasa. Dia menghabiskan masa ini di bawah naungan Nabi yang suci. Wajar saja jika hal ini menghantarkan Aisyah kepada akhlak mulia dan kedudukan yang tinggi.

Rasulullah bersabda," Diperlihatkan kepadaku bahwa kalian (para perempuan) adalah penduduk neraka terbanyak." Maka para perempuan bertanya," Karena apa, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,"Karena sering mengucapkan laknat dan mengkafirkan orang-orang." (Shahih Bukhari, al-haidh, No. 304, az-Zakat, No.1462.  Shahih Muslim, al-iman, No.80, Shalat al-Idain, No. 885. Sunan Ibnu Majah, al-Fitan, No. 4003).

Akan tetapi, kecerdasan Aisyah dengan akhlak dan etika yang mulia, zuhud, wara', menyukai ibadah, sederhana, baik dan penuh kasih sayang kepada manusia menjadi sifat dan kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari mampu mampu mengimbangi segala sifat yang merajalela di hati. Aisyah tetap memilih hidup dengan zuhud dan qana'ah.

Di antara sifat-sifat itu, 13 macam cirinya adalah sebagai berikut:

1. Membantu kaum perempuan.

Aisyah selalu menolong setiapkali didatangi seorang perempuan dan dia juga menyampaikan masalah mereka kepada Rasulullah s.a.w.

2. Taat kepada suami

Aisyah selalu memfokuskan semua pekerjaannya setiap pagi dan petang untuk mentaati Rasulullah, melaksanakan perintah, menjauhi larangannya dan melaksanakan hal-hal yang menyenangkan dan membuatnya ridha.

3. Menjaga diri dari ghibah.

Salah satu sifatnya adalah tidak mau membicarakan kejelekan orang lain. Ribuan riwayat yang bersumber dari Aisyah, tidak satupun berisikan pelecehan atau penghinaan terhadap seseorang.

4. Bersikap wara' dan tidak mau menerima hadiah.

Suatu ketika, Umar membawa sebuah peti berisi penuh perhiasan dari Iraq kepada Aisyah, beliau membukanya lalu berkata, "Apa yang dibukakan Ibnu Khaththab untukku setelah Rasulullah? Ya, Allah, janganlah Engkau masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang suka menerima pemberiannya." (Mustadrak Hakim, 4/9, No. 6725)

5. Menghindari pujian dan sanjungan.

Ibnu Abbas sering memuji Aisyah, karena hal tersebut ketika Aisyah sakit menjelang ajal Aisyah menolak kedatangannya. Atas permohonan orang-orang maka akhirnya Aisyah mengizinkan Ibnu Abbas masuk. Manakala Ibnu Abbas mulai memujinya, Aisyah berkata, "aku ingin dilupakan orang."

6. Keras kepala dan tak mau mengalah.

Aisyah adalah seorang yang keras kepala, pencemburu dan tak mau mengalah, tetapi juga sangat adil. Gabungan dari sifat tersebut tidak dimiliki kecuali oleh orang yang telah mencapai derajat akhlak yang tinggi dan perilaku yang sangat baik.
Peristiwa Haditsul Ifki adalah contoh sikap Aisyah yang bertahan dengan pendiriannya manakala beliau di fitnah dan Allah menurunkan ayat yang membebaskannya dari tuduhan tersebut. Juga saat beliau marah kepada Rasulullah, sering Aisyah bersumpah dengan nama Tuhan Ibrahim, bukan Tuhan Muhammad. Ini semua adalah bentuk kemanjaan seseorang kepada kekasihnya, dan ini harus dipahami dalam konteks hubungan suami-istri.

7. Pemberani dan memiliki etos yang tinggi.

Aisyah adalah sosok pemberani, kokoh, tegar dan tidak pengecut. Dia sering berjalan menuju pekuburan Baqi' di tengah malam tanpa takut atau ragu. Pada perang Uhud Aisyah turun untuk memberi minum dan merawat orang-orang yang terluka. Pada perang Khandaq dan perang Jamal, Aisyah pun maju ke baris terdepan.

8. Baik dan murah hati.

Aisyah mewarisi sifat yang merupakan permata mahal dalam dirinya ini dari sang ayahanda yang selalu mendidiknya dengan akhlak ini. Saudarinya Asma' binti Abi Bakar ash-Shiddiq juga memiliki sifat yang sama.
Abdullah ibn Zubair berkata, "aku tidak pernah melihat dua orang perempuan yang lebih baik daripada Aisyah dan Asma'. Kebaikan masing-masing berbeda. Aisyah orangnya suka mengumpulkan sesuatu, dan setelah terkumpul baru,dia membagikannya. Sedangkan Asma' tidak pernah menyimpan sesuatu sampai esok hari."

9. Banyak beribadah.

Aisyah sangat tekun beribadah. Waktunya penuh diisi dengan zikir dan tasbih. Shalat Dhuha, shalat malam, shalat fajar serta membaca Alquran selalu dikerjakannya. Setiap kali Aisyah membaca ayat yang mengandung ancaman, beliau berdoa kepada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya, dan setiap membaca ayat yang mengandung kabar gembira, beliau berdoa kepada Allah dan meminta-Nya agar dianugerahi hal itu.
Aisyah berpuasa sepanjang hari, termasuk puasa pada hari Arafah. Ketika itu beliau sedang berpuasa. Kemudian Abdurrahman berkata "berbukalah!"
Aisyah menjawab, "berbuka? Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya'." (Musnad Ahmad, 6/128, No. 25014. Majmu' az-Zawa'id, al-Haitsami, 3/189. At-Targhib wa at-Tarthib, al-Mundziri, 2/68, No. 1518).

10. Menjaga diri dari hal-hal remeh.

Aisyah pernah mendengar kabar bahwa keluarganya memiliki permainan dadu di rumahnya. Dia langsung berkirim surat kepada mereka dan berkata, "jika kalian tidak membuangnya keluar, maka aku akan mengeluarkan kalian dari rumahku." Aisyah mengecam mereka karena hal itu.

11. Menyayangi para budak dan mengasihi hamba sahaya.

Budak yang dimerdekakan oleh Aisyah mencapai 67 orang. Seorang budak Barirah yang diperbantukan untuk juru tulisnya akhirnya dibeli Aisyah dan dibebaskan karena sikap budak tersebut yang tidak pernah menerima upah sepeserpun.

12. Membantu kaum fakir dan miskin berdasarkan kondisi masing-masing.

Kisah kedermawanan Aisyah terhadap kaum fakir tidak diragukan lagi. Sering suatu ketika Aisyah hanya memiliki sepotong roti dan ada seorang pengemis datang kepadanya, maka Aisyah memberikan roti itu. Demikian manakala ada sebiji kurma di tangannya, Aisyah tak ragu untuk memberi kepada siapa yang lebih membutuhkan.

13. Sangat memperhatikan masalah jilbab.

Aisyah sangat memperhatikan masalah hijab dan jilbab. Walau di depan seorang yang buta sekalipun bahkan di depan orang yang sudah mati (kuburan), Aisyah tetap menjaga komitmen ini.
Di depan seorang tabi'i buta Ishak, Aisyah menjawab ketika ditanya apakah ia berjilbab, "meskipun engkau tidak melihatku, aku bisa melihatmu." Katanya.
Aisyah berkata, "aku masuk ke bilikku, di mana Rasulullah dan ayahku dikubur, tanpa harus mengenakan hijab, Karena keduanya adalah suami dan ayahku. Namun setelah Umar dikuburkan di situ, demi Allah, aku tidak masuk ke situ kecuali dengan berhijab, sebab aky malu kepada Umar r.a."

Dikutip dari: tulisan Sulaiman an-Nadawi
Share:

Tuesday 15 November 2016

Kaum Luth, Kaum yang di jungkirbalikkan

Awal tahun 2000 SM, pelaku homoseksual sudah mendiami bagian bumi ini. Mereka menyangka apa yang mereka perbuat adalah hal yang lumrah dan tidak akan ada efek yang di timbulkan terhadap nafsu diri mereka, akan tetapi mereka lupa bahwa bumi dan segala isinya milik Allah. Allah menjanjikan bahwa kalimatnya yang haq lah yang kan menang.
Jika engkau melihat kemungkaran mereka, sampaikanlah, "tunggulah maka sesungguhnya aku pun menunggu bersama kamu".

Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi mereka lah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. At-Taubah: 70)
Top of Form

    Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing. Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia ( Luth ) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. (QS Al Qamar 33 – 36 ).    

 Nabi Luth hidup satu masa dengan Ibrahim. Luth diutus sebagai seorang pembawa risalah kepada salah satu kelompok masyarakat yang hidup berdekatan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum ini, sebagaimana diriwayatkan dalam Al Qur’an mengerjakan perbuatan yang menyimpang yang kemudian dikenal luas sebagai perilaku sodomi. Dikala Luth menyerukan kepada mereka untuk menghentikan penyimpangan tersebut diserukan kepada mereka peringatan dari Allah, maka mereka mengingkarinya, menolak kenabian Luth dan meneruskan penyimpangan perilaku mereka. Pada akhirnya kaum ini dihancurkan/diluluhlantakkan dengan bencana yang mengerikan.
    Kota dimana dahulu Nabi Luth berdiam, dalam Perjanjian Lama dihubungkan dengan kota Sodom, Berada disebelah Utara laut Merah, masyarakat ini diketahui telah dihancurkan sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an. Penelitian arkeologis mengungkapkan bahwa kota tersebut berada diwilayah Laut Mati yang terbentang memanjang diantara perbatasan Israel-Jordania.
    Sebelum mencermati sisa-sisa dari bencana ini, marilah kita lihat mengapa kaum Luth dihukum dengan cara seperti ini. Al Qur’an menceritakan bagaimana Luth memperingatkan kaumnya dan apa jawab mereka :

“ Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka “ Mengapa kamu tiidak bertaqwa?”. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. 
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab “ Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. Luth berkata “ Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu “.
( QS Asy-Syu”ara” 160-168 ).

Kaum Nabi Luth justru mengancamnya sebagai jawaban atas ajakannya ke jalan yang benar. Kaumnya membenci Luth karena menunjukkan mereka ke jalan yang benar, dan membuang/menyingkirkkannya dan orang-orang yang beriman kepadanya. Dalam ayat lain, kejadian ini dikisahkan sebagai berikut :
“ Dan ( Kami juga telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya ). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (didunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu ( kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :” Usirlah merkea ( Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri .” (QS Al A’raaf 80-82).

    Luth menyeru kaumnya kepada sebuah kebenaran yang begitu nyata dan memperingatkan mereka dengan tegas, namun kaumnya sama sekali tidak mengindahkan berbagai peringatan dan bahkan meneruskan penolakannya terhadap Luth dan mengingkari azab yang telah dikatakan kepada mereka :

“ Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya :”Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu”. Apakah sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan : “ Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. ( QS Al Ankabut 28-29).

Menerima jawaban seperti tersebut diatas dari kaumnya Luth meminta pertolongan kepada Allah : “ Ia berkata : Ya Tuhanku, tolonglah aku ( dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu “ (QS Al-Ankabut 30)“. “ Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari ( akibat) perbuatan yang mereka kerjakan” ( QS Asy Syu’ara’).

Atas doa Luth tersebut, Allah mengrimkan dua malaikat yang menjelma dalam wujud manusia. Para malaikat ini mengunjungi Ibrahim sebelum mendatangi Luth, membawa kabar gembira kepada Ibrahim bahwa isterinya akan melahirkan seorang jabang bayi, malaikat pembawa pesan menerangkan alasan pengiriman mereka; bahwa kaum Luth yang angkara akan dihancurkan :

“Ibrahim bertanya; ‘Apakah urusanmu hai para utusan?’. Mereka menjawab;”Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereja batu-batu dari tanah yang (batu belerang), yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas. ( QS Adz –Dzaariyaat: 31-34).

“Kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya, kecuali istrinya, Kami telah telah menentukan bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya )”. ( QS Al Hijr 59-60).

Setelah meninggalkan Ibrahim, para malaikat yang dikirim sebagai utusan pembawa pesan, kemudian mendatangi Luth. Adapun Luth yang belum pernah ditemui sang pembawa pesan, pada waktu pertama kalinya merasa khawatir namun selanjutnya merasa tenang setelah berbicara dengan mereka ;

Ia berkata:” Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Para utusan menjawab :” Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan “. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang yang benar. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu”. Dan Kami telah wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis diwaktu subuh. ( QS Al Hijr 62-66).

Sementara itu, kaum Luth telah mengetahui bahwa Luth kedatangan tamu. Mereka tidak ragu-ragu untuk menadatangi tamu-tamu tersebut secara menentang sebagaimana mereka sebelumnya telah mendatangi tamu yang lain. Mereka mengepung rumah Luth. Merasa khawatir atas keselamatan tamunya, Luth berbicara kepada kaumnya :

“ Luth berkata: “ Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu ( kepadaku ), dan bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina”.
( QS Al Hijr 68-69)

Kaum Luth menjawab dengan pedas ;
Mereka berkata :” Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia”.
 Merasa bahwa Ia dan tamunya akan mendapatkan perlakuan yang keji, Lut berkata : “ Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu akan aku lakukan ) (QS Al Hud 80 ).
Tamunya mengingatkannya bahwa sesungguhnya mereka adalah pembawa pesan dari Allah dan mereka berkata ;” Para utusan (malaikat ) berkata : “ hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun diantara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatahnya azab kepada mereka ialah diwaktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat ?”. ( QS Hud 81).

    Ketika penentangan warga kota mencapai tingkat kebencian yang memuncak, Allah menyelamatkan Luth dengan perantaraan malaikat. Di pagi hari, kaumnya dihancurleburkan dengan bencana yang sebelumnya telah diberitahukan oleh Luth.

    “ Dan sesunguhnya mereka telah membujuknya ( agar menyerahkan ) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal ( QS Al-Qamar 37-38).

Ayat yang menerangkan penghancuran dari kaum ini adalah sebagai berikut :

“ Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik kebawah dan Kami hujani mereja dengan batu belerang yang keras . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap ( dilalui manusia). ( QS Al Hijr 73-76).

“ Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud 82-83).

“ Kemudian Kami binasakan yang lain, Dan Kami hujani mereka dengan hujan ( batu belerang) maka amat kejamlah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman, Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. ( QS Asy Syu’araa: 172-175).

    Ketika kaum tersebut dihancurkan, hanya Luth dan pengikutnya yang hanya berjumlah tidak lebih dari “sebuah keluarga”. Adapun istri Luth sendiri yang juga tidak percaya, ia juga dihancurkan.

“ Dan ( Kami juga yang telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya), (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun ( didunia ini ) sebelumnya?’. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu ( kepada mereka ), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :” Usirlah mereka ( Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan ). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu belerang), maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang memperturutkan dirinya dengan dosa dan kejahaan itu.( QS Al-Araf: 80-84).

Dan, nikmat tuhanmu yang manakah yang sanggup engkau dustakan.
Share:

Kisah Nabi Ibrahim

Kisah generasi masa yang lampau sangat unik untuk terus kita ikuti alur ceritanya dalam Alquran. Walau Allah tidak menceritakan sedetilnya tentang hal mereka, melainkan dengan menyinggungnya pada ayat-ayat Alquran yang tiada tertandingi, tetapi seluas lautan makna yang diberikan. Kita harus menyakini bahwa ada hal terbaik yang dapat kita ambil manfaatnya untuk terus mengkristalkan iman di dalam dada menjadi sebongkah permata.

Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi mereka lah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. At-Taubah: 70)
Top of Form

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik.

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yan beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman. (QS Ali Imran 67-68).

Nabi Ibrahim (Abraham) sering disebutkan di dalam Al Qur’an dan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah sebagai contoh bagi manusia. Dia menyampaikan kebenaran dari Allah kepada umatnya yang menyembah berhala, dan dia mengingatkan mereka agar takut kepada Allah. Umat nabi Ibrahim tidak mematuhi perintah itu, bahkan sebaliknya mereka menentangnya. Ketika penindasan yang semakin meningkat dari kaumnya, nabi Ibrahim pindah ke mana saja bersama istrinya, bersama dengan nabi Luth dan mungkin dengan bebeapa orang lain yang menyertai mereka.
    Nabi Ibrahim adalah keturunan dari nabi Nuh. Al qur’an juga mengemukakan bahwa dia juga mengikuti jalan hidup (diin) yang diikuti Nabi Nuh.

“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami tengelamkan orang-orang yang lain. Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (QS Ash- Shafaat: 79-83).
         
        Pada masa Nabi Ibrahim, banyak orang yang menghuni dataran Mesopotamia dan di bagian Tengah dan Timur dari Anatolia tinggal orang-orang yang menyembah surga-surga dan bintang-bintang. Tuhan yang mereka anggap paling penting adalah “Sin” yaitu Dewa Rembulan. 
Tuhan mereka ini dipersonifikasikan sebagai seorng manusia yang berjenggot panjang, memakai pakaian panjang membawa rembulan berbetuk bulan sabit diatasnya. Lagian, orang –orang tersebut membuat hiasan gambar-gambar timbul dan pahatan-pahatan (patung) dari tuhan mereka itu dan itulah yang mereka sembah. 

Hal ini merupakan system kepercayaan yang tersebar luas ketika itu, yang mendapatkan tempat persemaiannya di Timur Dekat (Near East), dimana keberadaannya terpelihara dalam jangka waktu yang lama. Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut terus saja menyembah tuhan-tuhan tersebut hingga sekitar tahun 600 M. 
Sebagai akibat dari kepercayaan itu, banyak bangunan yang dikenal dengan nama “ziggurat” yang dulu dipakai sebagai observatorium (tempat penelitian bintang-bintang) sekaligus sebagai kuil tempat peribadatan yang dibangun di daerah yang membentang sejak dari Mesopotamia hingga ke kedalaman Anatolia, disinilah beberapa tuhan, terutama dewa(i) Rembulan yang bernama “Sin” disembah oleh orang-orang ini.[i]

 Dalam Al Qur’an, perjalanan hidup Ibrahim digambarkan sebagai berikut :

Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang-orang yang yakin. 
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata : “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata : “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata : “Sesungguhnya jika Tuhnaku tidak memberikan petunjuk kepadaku pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah tuhanku, ini lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata : “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan b umi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.(QS. Al-An’an: 74-79)


Baca juga: Kaum Luth, kaum yang dijungkirbalikkan


[i] Everett C. Blake, Anna G. Edmonds, Biblical Sites in Turkey, Istanbul: Redhouse Press, 1977,.p.13
Share:

Total Pageviews

Popular Posts

Powered by Blogger.

Apakah blog ini bermanfaat?

Translate

Copyright © Ummi Waffa Dan Tulisan | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com