Kisah Kaum Nabi Nuh yang pernah menempati bagian dunia pada 3000-2500 SM menjadi pengajaran yang diabadikan Allah di dalam Alquran kepada Umat Nabi Muhammad dan manusia seluruh alam.
Belumkah
datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka,
(yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk)
negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan
membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya
mereka, akan tetapi mereka lah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS.
At-Taubah: 70)
Nabi Nuh Menyeru Kaumnya pada Agama Kebenaran
Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah
Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya”. Sesungguhnya (kalau kamu
tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar
(kiamat)”. (Al-A’raf: 59)
Sesungguhnya
aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah
kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta
alam. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. QS.
Asy-Syuara’: 107-110)
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu ia berkata “Hai
kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?”.QS. Al-Mukminun: 23)
Peringatan Nabi Nuh kepada kaumnya untuk Menghindari
Hukuman dari Allah Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan
memerintahkan):
“Berilah
kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih”(QS. Nuh: 1)
Kelak kamu
akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang
akan ditimpa azab yang kekal. (QS. Hud:39)
Agar kamu tidak menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat
menyedihkan. (QS. Hud: 26)
Pembangkangan kaum Nabi Nuh
Pemuka-pemuka
dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata”.(QS. Al-A’raf: 60)
Mereka
berkata: “Hai Nuh sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang
kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (QS. Hud:
32)
Dan mulailah
Nuh membuat bahtera . Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh,
mereka mengejeknya. Berkata Nuh: “Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya
kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (QS. Hud: 38)
Maka
pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: “Orang ini tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu , yang bermaksud hendak menjadi seorang yang
lebih tinggi dari kamu . Dan kalau Allah menghendaki , tentu Dia mengutus
beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar seruan (seruan yang
seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Ia tidak lain hanyalah
seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya
sampai suatu waktu. (QS. Al-Mukminun: 24-25)
Sebelum
mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami
(Nuh) dan mengatakan: “Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi
ancaman”.(QS. Al-Qamar: 9)
Penghinaan terhadap para pengikut Nabi Nuh
Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: “Kami tidak melihat kamu
, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu , melainkan orang-orang yang hina dina
di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki
sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah
orang-orang yang dusta”. (QS. Hud: 27)
Mereka
berkata: “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah
orang-orang yang hina?” Nuh menjawab: “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah
mereka kerjakan?”. Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah
kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari .Dan aku sekali-kali tidka akan mengusir
orang-orang yang beriman. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan
yang menjelaskan. (QS. Asy-Syuara’: 111-115)
Peringatan Allah agar Nabi Nuh tidak Bersedih
Dan
diwahyukan kepada Nuh , bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara
kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu
bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Hud: 36)
Doa Nabi Nuh
Maka itu
adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka , dan selamatkanlah aku
dan orang-orang yang mukmin besertaku. (QS.
Asy-Syuara’: 118).
Maka dia mengadu kepada Tuhannya :
“bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah
(aku). (QS. Al-Qamar: 10)
Nuh berkata:
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang. Maka
seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS. Nuh: 5-6).
Nuh berdoa :
“Ya Tuhanku tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.”(QS. Al-Mukminun: 26)
Sesungguhnya
Nuh telah menyeru kami : Maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan
(adalah Kami).(QS. Ash-Shaffat: 75)
Pembuatan Kapal (Bahtera)
Dan buatlah
bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami , dan janganlah kamu
bicarakan dengan Aku tentang orang-orang zalim itu , sesungguhnya mereka itu
akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 37)
Penghancuran umat Nabi Nuh dengan cara Ditenggelamkan
Maka mereka
mendustakan Nuh , kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya
di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).(QS. Al-A’raf:
64)
Kemudian
sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.(QS. Asy-Syuara: 120)
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.Maka mereka ditimpa banjir besar ,
dan mereka adalah orang-orang yang zalim.(QS. Al- Ankabut: 14)
Dibinasakannya Putera Nabi Nuh
Al-Qur’an
sehubungan dengan dengan dialog yang terjadi antara Nabi Nuh dan puteranya,
pada tahap-tahap awal dari terjadinya banjir mengungkapkan:
Dan bahtera
itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung, dan Nuh memanggil
anaknya sedang anak itu berada di tempat jauh terpencil : “Hai anakku, naiklah
(ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang
kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah!”. Nuh berkata : “Tidak ada yang melindungi hari ini
dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi
penghalang antara keduanya ; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang
ditenggelamkan. (QS. Hud: 42-43)
Diselamatkannya Orang-Orang yang Beriman dari Banjir
Maka Kami
selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh
muatan.(QS. Asy-Syuara: 119).
Maka kami
selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan kami jadikan peristiwa
itu pelajaran bagi semua umat manusia. (QS. Al-Ankabut: 15)
Bentuk Fisik dari Banjir yang Terjadi
Maka Kami
bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah . Dan Kami
jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk
satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas
(bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (QS. Al-Qamar: 11-13).
Hingga
apabila perintah Kami datang dan ‘dapur’(permukaan bumi yang memancarkan air
hingga meneyebabkan timbulnya taufan) telah memancarkan air, Kami berfirman:
“Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan
dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan
terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman”. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah
di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam
gelombang laksana gunung, dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di
tempat jauh terpencil : “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan
janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”. (QS. Hud: 40-42).
Lalu Kami
wahyukan kepadanya : “Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami,
maka apabila perintah Kami telah datang dan ‘tannur’ telah memancarkan air,
maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan
(juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan
ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang
orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.(QS.
Al-Mukminun: 27)
Terdamparnya Perahu di Tempat yang Tinggi
Dan
difirmankan: “Hai bumi tahanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan
airpun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di
atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim”. (QS. Hud:
44)
I’tibar yang Diambil dari Peristiwa Banjir
Sesungguhnya
Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa )nenek moyang) kamu
ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar
diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (QS. Al-Haqqah: 11-12)
Pujian Allah terhadap Nabi Nuh
“Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. Sesungguhnya demikianlah kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.
Ash-Shaffat: 79-81)
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim
0 komentar:
Post a Comment