Monday 28 November 2016

Wanita dengan mahar kawin termahal

"Saya terima nikahnya fulan binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat shalat tunai."

Setidaknya pernikahan model seperti ini yang selalu di tiru oleh para artis muslim nusantara. Kendati belum paham beratnya beban yang harus di pikul setelah pengucapan akad nikah itu, dimana hal demikian bermakna bahwa sang suami harus mampu menjadi imam sekaligus pendamping istri untuk terus belajar memperbaiki dan membenarkan seluruh rangkaian shalat istri tercinta, namun demikianlah trend gaya itu tetap menjadi sebuah pilihan.

Lain halnya dengan artis yang lain. Pilihan mas kawin dalam bentuk dollar lebih menimbulkan kesan yang tinggi, sampai harus menyamakan jumlah dollar dengan tanggal, bulan dan tahun hari pernikahan.

Seorang karyawan bank ibukota menetapkan mahar kawin dirinya adalah sebesar seratus mayam emas ditambah seratus juta rupiah uang tunai sebagai uang kasih sayang. Mungkin hal ini disesuaikan dengan status dirinya di masyarakat yang mampu menjalankan hal tersebut.

Berbeda halnya dengan wanita yang mengambil sebagaimana lumrahnya yang terjadi di masyarakat atau bahkan disesuaikan dengan kemampuan sang calon suami, emas kawin mereka pun hanya beberapa mayam emas.

Ada juga mahar emas kawin wanita yang gratisan, ini terjadi jika massa masyarakat yang menjadi tuan kadhi bagi kedua mempelai.

Akan tetapi, di dunia ini sudah tercatat dan di sahkan oleh dunia alam ghaib dan nyata, bahwa seorang wanita janda bernama Rumaisha lebih tinggi derajatnya dalam hal emas kawin.

Siapakah wanita terpilih itu?
Dia adalah seorang wanita yang menjaga diri untuk menobatkan pribadinya sebagai pribadi terpilih. Itulah pilihan jalan hidupnya.

Selain terkenal shalihah, cerdas, baik hati, bijaksana dan juga berparas cantik, ibu dari Anas bin Malik ini mampu menjaga kehormatan dan meninggikan jati diri sebagai janda yang di tinggal cerai suaminya Malik bin Nadhir hanya karena Rumaisha tercatat sebagai wanita yang pertama-tama masuk islam saat Rasulullah mulai mengenalkan islam di bumi haram.

Berita tentang kecerdasan Anas bin Malik serta Rumaisha begitu cepat tersebar di padang gurun sehingga, seorang bangsawan kaya raya bernama Abu Talhah turut tertarik padanya.

"Wahai Rumaisha, maukah engkau menikah denganku?" tanya Abu Talhah.

"Abu Talhah, siapakah wanita yang akan menolak laki-laki sepertimu. Tapi aku tidak dapat menerimamu karena engkau tidak beriman." jawab Rumaisha.

"Apakah engkau menginginkan emas dan perak hingga menolakku?" tanya Abu Talhah.

"Demi Allah! Aku tidak membutuhkan emas dan perak. Jika engkau adalah seorang muslim, tentu aku akan menerimamu. Hanya itulah mahar yang ku inginkan darimu. Aku tidak meminta yang lain!" tegas Rumaisha.

Abu Talhah diam. Dia merasa bimbang. Selama ini, ia menyakini Tuhannya adalah berhala-berhala. Tak mudah baginya menerima ajaran Rasulullah SAW kepada agama yang baru kala itu.

Rasa cinta kepada Rumaisha akhirnya menjadi pembuka tabir cahaya dalam dada Abu Talhah. Iapun mengucapkan syahadat. Dan seperti janji, Rumaisha menerima Abu Talhah sebagai suaminya.

Kaum muslimin yang mengetahui pernikahan itu berkata, "Tidak ada wanita yang memiliki mahar lebih mahal dari Rumaisha, karena ia menjadikan islam sebagai maharnya."

Saat di mana islam baru sebatas lisan Rasulullah untuk di sampaikan.
Saat dimana celaan, bahkan keselamatan diri dipertaruhkan untuk menerima islam dari kaum yang membenci, seorang wanita mampu menempelkan lebel 'mahal' pada dirinya.

Sebatas manakah hebatnya wanita?
Sangat hebat jawabnya.
"Do'a perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda,"Ibu lebih penyayang daripada bapak, dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

Alhamdulillah!

Ya Allah, aku perempuan, curahkanlah sifat penyayang dalam diri ini.

Lalu, susahkah seorang wanita atau perempuan itu masuk surga?
Jawabnya tidak.
"Perempuan apabila shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki." (HR. Bukhari)

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Popular Posts

Powered by Blogger.

Apakah blog ini bermanfaat?

Translate

Copyright © Ummi Waffa Dan Tulisan | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com