Awal tahun 2000 SM, pelaku homoseksual sudah mendiami bagian bumi ini. Mereka menyangka apa yang mereka perbuat adalah hal yang lumrah dan tidak akan ada efek yang di timbulkan terhadap nafsu diri mereka, akan tetapi mereka lupa bahwa bumi dan segala isinya milik Allah. Allah menjanjikan bahwa kalimatnya yang haq lah yang kan menang.
Jika engkau melihat kemungkaran mereka, sampaikanlah, "tunggulah maka sesungguhnya aku pun menunggu bersama kamu".
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang
sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan,
dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka
rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah
sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi mereka lah yang menganiaya diri
mereka sendiri. (QS. At-Taubah: 70)
Top of
Form
Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa
batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan
di waktu sebelum fajar menyingsing. Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia ( Luth
) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan
ancaman-ancaman itu. (QS Al Qamar
33 – 36 ).
Nabi Luth hidup satu masa dengan Ibrahim. Luth
diutus sebagai seorang pembawa risalah kepada salah satu kelompok masyarakat
yang hidup berdekatan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum ini, sebagaimana
diriwayatkan dalam Al Qur’an mengerjakan perbuatan yang menyimpang yang
kemudian dikenal luas sebagai perilaku sodomi. Dikala Luth menyerukan kepada
mereka untuk menghentikan penyimpangan tersebut diserukan kepada mereka
peringatan dari Allah, maka mereka mengingkarinya, menolak kenabian Luth dan
meneruskan penyimpangan perilaku mereka. Pada akhirnya kaum ini dihancurkan/diluluhlantakkan dengan bencana yang
mengerikan.
Kota dimana dahulu Nabi Luth berdiam, dalam
Perjanjian Lama dihubungkan dengan kota Sodom, Berada disebelah Utara laut
Merah, masyarakat ini diketahui telah dihancurkan sebagaimana termaktub dalam
Al Qur’an. Penelitian arkeologis mengungkapkan bahwa kota tersebut berada
diwilayah Laut Mati yang terbentang memanjang diantara perbatasan Israel-Jordania.
Sebelum mencermati sisa-sisa dari bencana
ini, marilah kita lihat mengapa kaum Luth dihukum dengan cara seperti ini. Al
Qur’an menceritakan bagaimana Luth memperingatkan kaumnya dan apa jawab mereka
:
“ Kaum Luth
telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka
“ Mengapa kamu tiidak bertaqwa?”. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul
kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Mengapa kamu mendatangi jenis
lelaki diantara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu
untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab “
Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk
orang yang diusir”. Luth berkata “ Sesungguhnya aku sangat benci kepada
perbuatanmu “.
( QS Asy-Syu”ara” 160-168 ).
Kaum Nabi Luth justru mengancamnya
sebagai jawaban atas ajakannya ke jalan yang benar. Kaumnya membenci Luth
karena menunjukkan mereka ke jalan yang benar, dan membuang/menyingkirkkannya
dan orang-orang yang beriman kepadanya. Dalam ayat lain, kejadian ini
dikisahkan sebagai berikut :
“ Dan ( Kami
juga telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya ). (Ingatlah ) tatkala dia berkata
kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum
pernah dikerjakan oleh seorangpun (didunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu
mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu ( kepada mereka), bukan kepada
wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak
lain hanya mengatakan :” Usirlah merkea ( Luth dan pengikut-pengikutnya) dari
kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan
diri .” (QS Al A’raaf 80-82).
Luth menyeru kaumnya kepada sebuah kebenaran
yang begitu nyata dan memperingatkan mereka dengan tegas, namun kaumnya sama
sekali tidak mengindahkan berbagai peringatan dan bahkan meneruskan
penolakannya terhadap Luth dan mengingkari azab yang telah dikatakan kepada
mereka :
“ Dan
(ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya :”Sesungguhnya kamu benar-benar
mengerjakan perbuatan yang amat keji yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu”. Apakah sesungguhnya kamu
mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan : “ Datangkanlah
kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. ( QS Al
Ankabut 28-29).
Menerima
jawaban seperti tersebut diatas dari kaumnya Luth meminta pertolongan kepada
Allah : “ Ia berkata : Ya Tuhanku, tolonglah aku ( dengan menimpakan azab) atas
kaum yang berbuat kerusakan itu “ (QS Al-Ankabut 30)“. “ Ya Tuhanku
selamatkanlah aku beserta keluargaku dari ( akibat) perbuatan yang mereka
kerjakan” ( QS Asy Syu’ara’).
Atas doa Luth
tersebut, Allah mengrimkan dua malaikat yang menjelma dalam wujud manusia. Para
malaikat ini mengunjungi Ibrahim sebelum mendatangi Luth, membawa kabar gembira
kepada Ibrahim bahwa isterinya akan melahirkan seorang jabang bayi, malaikat
pembawa pesan menerangkan alasan pengiriman mereka; bahwa kaum Luth yang
angkara akan dihancurkan :
“Ibrahim
bertanya; ‘Apakah urusanmu hai para utusan?’. Mereka menjawab;”Sesungguhnya
kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada
mereja batu-batu dari tanah yang (batu belerang), yang ditandai di sisi Tuhanmu
untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas. ( QS Adz –Dzaariyaat:
31-34).
“Kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka
semuanya, kecuali istrinya, Kami telah telah menentukan bahwa sesungguhnya ia
itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir
lainnya )”. ( QS Al Hijr 59-60).
Setelah meninggalkan Ibrahim, para malaikat yang dikirim sebagai utusan pembawa pesan,
kemudian mendatangi Luth. Adapun Luth yang belum pernah ditemui sang pembawa
pesan, pada waktu pertama kalinya merasa khawatir namun selanjutnya merasa
tenang setelah berbicara dengan mereka ;
Ia berkata:”
Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Para utusan menjawab
:” Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka
dustakan “. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami
betul-betul orang yang benar. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa
keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di
antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang
diperintahkan kepadamu”. Dan Kami telah wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu,
yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis diwaktu subuh. ( QS Al Hijr 62-66).
Sementara
itu, kaum Luth telah mengetahui bahwa Luth kedatangan tamu. Mereka tidak
ragu-ragu untuk menadatangi tamu-tamu tersebut secara menentang sebagaimana
mereka sebelumnya telah mendatangi tamu yang lain. Mereka mengepung rumah Luth.
Merasa khawatir atas keselamatan tamunya, Luth berbicara kepada kaumnya :
“ Luth
berkata: “ Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi
malu ( kepadaku ), dan bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku
terhina”.
( QS Al Hijr
68-69)
Kaum Luth
menjawab dengan pedas ;
Mereka
berkata :” Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia”.
Merasa bahwa Ia dan tamunya akan mendapatkan perlakuan yang keji, Lut berkata :
“ Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku
dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu akan aku lakukan ) (QS Al
Hud 80 ).
Tamunya
mengingatkannya bahwa sesungguhnya mereka adalah pembawa pesan dari Allah dan
mereka berkata ;” Para utusan (malaikat ) berkata : “ hai Luth, sesungguhnya
kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat
mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu
di akhir malam dan janganlah ada seorangpun diantara kamu yang tertinggal,
kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena
sesungguhnya saat jatahnya azab kepada mereka ialah diwaktu subuh; bukankah
subuh itu sudah dekat ?”. ( QS Hud 81).
Ketika penentangan warga kota mencapai
tingkat kebencian yang memuncak, Allah menyelamatkan Luth dengan perantaraan
malaikat. Di pagi hari, kaumnya dihancurleburkan dengan bencana yang sebelumnya
telah diberitahukan oleh Luth.
“ Dan sesunguhnya mereka telah membujuknya (
agar menyerahkan ) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka,
maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok
harinya mereka ditimpa azab yang kekal ( QS Al-Qamar 37-38).
Ayat yang
menerangkan penghancuran dari kaum ini adalah sebagai berikut :
“ Maka mereka
dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka
kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik kebawah dan Kami hujani mereja
dengan batu belerang yang keras . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda.
Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap (
dilalui manusia). ( QS Al Hijr 73-76).
“ Maka
tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah
( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang
terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu
tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud 82-83).
“ Kemudian
Kami binasakan yang lain, Dan Kami hujani mereka dengan hujan ( batu belerang)
maka amat kejamlah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan
itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang
nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman, Dan sesungguhnya Tuhanmu,
benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (
QS Asy Syu’araa: 172-175).
Ketika
kaum tersebut dihancurkan, hanya Luth dan pengikutnya yang hanya berjumlah tidak
lebih dari “sebuah keluarga”. Adapun istri Luth sendiri yang juga tidak
percaya, ia juga dihancurkan.
“
Dan ( Kami juga yang telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya), (Ingatlah)
tatkala dia berkata kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan
faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun ( didunia ini )
sebelumnya?’. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (
kepada mereka ), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :” Usirlah mereka ( Luth dan
pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang berpura-pura mensucikan diri”. Kemudian Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan ). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu belerang), maka perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang memperturutkan dirinya dengan dosa dan kejahaan
itu.( QS Al-Araf: 80-84).